Berita kami

Monumen Susu Tumpah sebagai Ruang Publik yang Hidup di Tengah Pusat Kota Boyolali

03 May 2024 Wisata Buatan

Monumen Susu Tumpah sebagai Ruang Publik yang Hidup di Tengah Pusat Kota Boyolali

Monumen Susu Tumpah Boyolali adalah salah satu landmark menarik yang terletak sekitar 150 meter sebelah utara Simpang Siaga (patung kuda) atau tepatnya di Koplak, Siswodipuran, Kecamatan Boyolali. Monumen ini sebagai simbol keberhasilan pengembangan peternakan sapi perah di kabupaten Boyolali. Monumen yang diresmikan pada tahun 2018 ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan lokal, tetapi juga menjadi tujuan wisata yang populer bagi pengunjung dari berbagai daerah. Monumen ikonik yang dibangun di pusat kota kawasan Pasar Kota Boyolali ini memiliki desain yang unik dan menarik. Menggantikan Monumen Tugu Jam terdahulu, monumen setinggi 7.5 meter ini memiliki bentuk khas yang menampilkan sebuah replika susu yang tumpah dari botol ke gelas besar yang dikelilingi gentong susu. Monumen ini berhiaskan cahaya di malam hari yang menjadikannya lebih cantik. Nama asli monumen tersebut adalah Monumen Susu Murni. Sebutan tugu Susu Tumpah, bertujuan untuk memudahkan persepsi masyarakat awam untuk menggambarkan susu di dalam botol yang tumpah ke wadahnya atau gelas. Namun, selain menjadi landmark ikonik, Monumen Susu Tumpah juga berfungsi sebagai ruang publik yang digunakan untuk berbagai kegiatan. Tempat di sekitar monumen sering dijadikan tempat berkumpul dan bersantai bagi masyarakat, salah satunya event yang baru saja berlangsung yaitu Nonton Bareng Semifinal AFC ASIAN CUP U23 (29/04/2024). Selain itu, di Monumen
Susu Tumpah ini sering diadakan kegiatan Car Free Day. Dalam hal ini menunjukkan bahwa Monumen Susu Tumpah bukan hanya sekedar ikon kota, kehadirannya membawa semangat bagi Boyolali dan mendorong partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan serta menjadi ruang publik yang inklusif bagi semua kalangan.

Susu Tumpah Monument as Vibrant Public Space in the Boyolali City Centre Susu Tumpah Monument in Boyolali is one of the interesting landmarks located about 50 meters north of the Siaga Intersection (the horse statue), especially in Koplak, Siswodipuran, Boyolali District. This monument serves as a symbol of the success of dairy cattle development in Boyolali Regency. Officially inaugurated in 2018, this monument is not only a symbol of local pride but also a popular tourist destination for visitors from various regions. The iconic monument built in the centre of the Pasar Kota Boyolali area has a unique and attractive design. Replacing the Tugu Jam Monument, this 7.5-meter-high monument features a distinctive shape showcasing a replica of spilled milk from a bottle into a large glass surrounded by milk jugs. The monument is adorned with lights at night, making it even more beautiful. The original name of the monument is the Susu Murni Monument. Referring to it as the Susu Tumpah Monument aims to make it easier for the general public to perceive the image of milk
spilling from the bottle into its container or glass. Beyond being an iconic landmark, the Susu Tumpah Monument also function as a public space used for various activities. The area around the monument is often used as a gathering and relaxation place for the community, one of which was the event that just took place, Nonton Bareng Semifinal AFC ASIAN CUP U23 (29/04/2024). In addition, Car Free Day events are often held at
the Susu Tumpah Monument. This shows that the Susu Tumpah Monument is not just a city icon, its presence brings enthusiasm to Boyolali and encourages community participation in various activities as well as becoming an inclusive public space for all society.

Karya artikel oleh: Anggita Fitriana W, Wilujeng Rahayunda FS, Rizki Nafatul Fatimah, Hesti Rahayu, dan Zuliatin Fitria (Mahasiswa Magang Sastra Inggris UNNES 2024)

BAGIKAN ARTIKEL INI